Jumat, 09 November 2018

Mengeluh Bukanlah Pilihan

Oleh : Ajun Pujang Anom
Kita sebagai guru, sebenarnya sadar tidak, kalau setiap hari mengeluh? Kalau sadar, mengetahui tidak, dampak buruk mengeluh ini?

Jawaban dari pertanyaan kedua ini menjadi penting. Kenapa penting? Karena akan mempengaruhi pola pengajaran. Guru yang suka mengeluh rawan terkena stress dan rentan mengalami gangguan kinerja otak.

Bayangkan, apabila gurunya stress, selain itu juga mengalami gangguan kinerja otak. Tentu saja kegiatan belajar mengajar mengalami kekacauan, kalau tak bisa dikatakan kacau balau. Bagaimana suasana kelas, kalau gurunya kehilangan disorientasi? Bisa-bisa terjadi "perang dunia" di dalam kelas.

Meskipun begitu, terlalu naif rasanya menyalahkan sikap guru tersebut. Memang betul, guru adalah orang yang harus dapat memantaskan diri menjadi sosok yang digugu dan ditiru. Namun di lain hal, guru juga manusia. Sebagai manusia tentunya punya sifat lemah. Dan inilah yang harus dipecahkan bersama, tak cuma monoton di lingkup pendidikan. Masyarakat dan negara memiliki andil besar. Dari masyarakat saja, ekspektasi dan tuntutan profesional guru semakin besar. Namun hal ini seringkali tak sebanding dengan daya dukung mereka.

Di pihak lain, negara sebagai regulator, masih disayangkan bertindak sebagai aktor yang membuat sesak napas guru. Bagaimana tidak, dengan kurikulum yang berubah-ubah beserta juknis yang juga gemar berubah-ubah, tak pelak membuat jeda sebentar tak terlaksana. Akhirnya guru menjadi ngos-ngosan. Belum pula urusan administrasi yang semakin membelit. Tak dapat dipungkiri menjadi pemicu sekaligus pemacu utama timbulnya keluh kesah di kalangan pendidik.

Lantas sampai kapan kondisi ini terus berlangsung? Menunggu datangnya presiden ke-60?

Padahal jika guru diberikan 'space' yang lebih longgar. Tentu mereka akan menunjukkan performa terbaiknya. Di samping itu, mereka menjadi bahagia. Padahal diketahui, bahwa guru yang bahagia, akan mengajar dengan sepenuh hati dan tentu saja menebar aura kreativitas, tidak saja di setiap sudut kelas. Tapi juga di lingkungan sekolah, masyarakat, dan meluas kemana-mana. Sungguh sesuatu yang menyenangkan bukan?

_Bojonegoro, 9 November 2018 Pukul 21.32 WIB._

Tidak ada komentar:

Posting Komentar